Blabber Mouth


I am so dumb. I never thought I'd say that about myself, but after what I've just done I deserve it. 

Another Morris that makes me smile all day long.
And just FYI, it's not easy to have a daddy who use the weird color shirt and skull buckle, is it?
Read more

Second Childhood


"Sebetulnya mesin cuci sangat cocok untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang sudah meninggal," kata Mark. "Kalau seseorang meninggal, ia biasanya meninggalkan cucian kotor. Masuk akal, kan, kalau arwahnya ada di sini, untuk memastikan keluarganya tidak lupa menggunakan pelembut cucian." (halaman 59)
Saya selalu menyenangi buku-buku cerita yang ditulis oleh oleh Morris Gleitzman. Sekarang Saya memang juga menyukai tulisan Gred dengan Wimpy Kid-nya, tetapi bukunya Morris Gletizman tetap memberikan Saya rasa ceria akan masa kanak-kanak. Walau kadang juga membuat kita ingin tahu adik kita yang bawel bisa menyusut seberapa kecil kalau kamu mencucinya dengan menggunakan air panas.

Dan di buku ini, Morris melakukannya dengan keceriaan yang sempurna. Second Childhood membuat Saya bertanya-tanya sebelum Saya menjadi manusia saat ini, jadi apa Saya dikehidupan sebelumnya. Dan entah mengapa, Saya berpikir bahwa sebelumnya Saya adalah Godzila, tapi yang versi lucunya, biar bisa dipeluk-peluk sama Buttercup ketika menyerah kota Townsville. :-)
Read more

Tanpa Tutup; Boleh Nakal tapi Nggak Boleh Bejat



Saya beragama, dan sangat rajin berdoa, walau jarang ke gereja. Saya percaya Tuhan ada di mana-mana. Namun Saya suka lupa, bahwa Tuhan juga melihat perbuatan Saya. (halaman 121)
Membaca buku ini sebenarnya jauh dari kesan membaca. Saya malah merasa, mbak Maria Dominique sedang duduk di kursi depan Saya, sambil sesekali meniupkan asap rokoknya, bercerita tentang kisah hidupnya.

Dan, ya, Saya setuju. Saya jauh dari ciri-ciri orang baik. Tapi satu hal yang juga Saya anut, bahwa di dunia ini, boleh nakal nggak boleh bejat. Hidup yang menyenangkan, bukan?
Read more